BARRU - Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan saat ini menjadi skala prioritas seluruh program BKKBN.
Khusus untuk penanganan Stunting, Kabupaten Barru melalui Ketua TP PKK Barru, drg. Hj. Hasnah Syam MARS selaku Anggota DPR RI terus aktif mensosialisasikan terkait penanganan stunting, dengan bersinergi bersama BKKBN, Pemerintah Kabupaten Barru dan seluruh stakeholder yang ada didaerah.
Dalam kegiatan Sosialisasi KIE BKKBN di Baruga Singkerru Adae, Rujab Bupati Barru, pada Rabu (15/12/2021) pagi ini, yang dihadiri oleh para Kader PKK kecamatan dan desa/kelurahan, Hasnah Syam menjelaskan bahwa stunting merupakan program prioitas pemerintah. Posisi angka stunting secara nasional mencapai 27 persen olehnya itu perlu upaya yang serius dalam menurunkan angka stunting.
"Mengapa yang kita undang Anggota PKK, karena mereka inilah nanti yang bertugas membantu Pemerintah menangani stunting di Kabupaten Barru. Pada bulan Januari nanti, akan kita turun ke kecamatan untuk melihat kondisi angka stunting. Saya mohon kerjasamanya agar terus turun memantau kondisi stunting", terang Hasnah Syam dalam sambutannya.
"Jangan pernah bosan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar terus memperhatikan protokol kesehatan dan juga sebagai garda terdepan dalam mensukseskan vakainasi demi mewujudkan herd immunity", tandasnya.
Hasnah Syam yang juga Ketua TP PKK ini menambahkan bahwa, saat ini posisi presentase vaksinasi di Kabupaten Barru baru mencapai 47 ?ri target yaitu 70 ?n kita berada pada urutan 14.
"Saya berharap agar para kader PKK di Kabupaten Barru betul betul bekerja dengan penuh tanggung jawab dan mampu bersinergi berkolaborasi dengan Pemerintah dalam upaya menurunkan stunting sesuai target Pemerintah.
Sebelumnya, Kadis PMD Barru Jamaluddin S.Sos. SH. MH., mengapresiasi kepada Bu Dokter yang terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah terkait Program BKKBN.
Baca juga:
Dinas Kesehatan Bantaeng Putus Penularan DBD
|
"Kami selaku OPD mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan kebijakan khususnya pada kegiatan BKKBN dan PKK", kunci Jamaluddin.
(Red)